Pada Rabu malam, 12 Maret 2025, SpaceX menunda peluncuran misi Crew-10 yang dijadwalkan dari Kennedy Space Center, Florida, untuk menggantikan dua astronot NASA yang telah terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama sembilan bulan. Penundaan ini disebabkan oleh masalah teknis pada sistem hidrolik yang mengatur mekanisme pelepasan roket dari landasan peluncuran.
Latar Belakang: Astronot yang Terjebak di ISS
Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams seharusnya kembali ke Bumi pada Februari 2025 setelah misi yang dimulai pada Juni 2024. Namun, pesawat ruang angkasa Boeing Starliner yang direncanakan untuk membawa mereka pulang mengalami masalah propulsi, memaksa mereka untuk tinggal lebih lama di ISS. NASA kemudian merencanakan untuk membawa mereka pulang menggunakan kapsul Crew Dragon milik SpaceX.
Penundaan Peluncuran Crew-10
Misi Crew-10, yang terdiri dari empat astronot—Anne McClain dan Nichole Ayers dari NASA, Takuya Onishi dari Jepang, dan Kirill Peskov dari Rusia—dijadwalkan untuk menggantikan Wilmore dan Williams di ISS. Namun, kurang dari satu jam sebelum peluncuran pada 12 Maret, masalah pada sistem hidrolik yang mengatur mekanisme pelepasan roket dari landasan peluncuran menyebabkan penundaan. SpaceX dan NASA memutuskan untuk menunda peluncuran hingga Jumat, 14 Maret 2025, dengan harapan cuaca akan membaik dan masalah teknis dapat diatasi.
Dampak dan Tindakan Selanjutnya
Penundaan ini berarti Wilmore dan Williams harus menunggu lebih lama sebelum dapat kembali ke Bumi. NASA menekankan pentingnya menjaga jumlah astronot yang memadai di ISS untuk memastikan kelancaran operasi stasiun luar angkasa tersebut. Oleh karena itu, Crew-10 harus tiba terlebih dahulu sebelum Crew-9, yang membawa Wilmore dan Williams, dapat kembali.