Google Siap Habiskan $75 Miliar untuk AI di 2025, Apa yang Akan Terjadi?

Google Naikkan Investasi AI, Fokus pada Infrastruktur dan Inovasi
Dilansir dari Cointelegraph, Sundar Pichai menjelaskan bahwa investasi besar ini bertujuan untuk mempercepat inovasi AI dan memperkuat bisnis inti perusahaan.

Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik berapa banyak dana yang akan langsung dialokasikan untuk AI, sebagian besar anggaran ini diperkirakan akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur AI Google.

Tren investasi besar-besaran dalam AI juga terlihat di perusahaan teknologi lainnya. Meta, misalnya, telah mengumumkan rencana untuk menggelontorkan Rp1.058 triliun ($65 miliar) untuk ekspansi infrastruktur AI mereka.

Dengan semakin besarnya persaingan di sektor ini, Google berupaya menjaga posisinya sebagai pemimpin dalam teknologi AI generatif dan cloud computing.

Pendapatan Google Naik, Tapi Saham Anjlok
Dalam laporan keuangan kuartal keempat 2024, Google mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 12% secara tahunan, mencapai Rp1.572 triliun ($96,5 miliar).

Di sektor cloud computing, pendapatan Google Cloud melonjak 10% menjadi Rp196 triliun ($12 miliar). Google mengklaim pertumbuhan ini didukung oleh permintaan tinggi terhadap produk inti Google Cloud Platform, AI Infrastructure, dan solusi AI generatif.

Namun, meskipun pendapatan Google meningkat, angka ini masih berada di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan Rp1.576 triliun ($96,7 miliar). Akibatnya, saham induk Google, Alphabet, turun lebih dari 7% dalam perdagangan setelah jam bursa, menurut data Yahoo Finance.

Tantangan dari AI China: Apakah Google Terancam?
Di tengah agresifnya ekspansi AI Google, tantangan dari pesaing baru semakin nyata. Dalam panggilan investor pada 4 Februari, Sundar Pichai menepis kekhawatiran terkait pesaing dari China, seperti model AI DeepSeek.

Pada akhir Januari, DeepSeek mengguncang pasar AI dengan klaim bahwa mereka berhasil menciptakan pesaing kuat untuk perusahaan AI Amerika seperti OpenAI, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Menariknya, DeepSeek mengembangkan model AI mereka dengan anggaran kurang dari Rp97,8 miliar ($6 juta) menggunakan perangkat keras Nvidia yang lebih sederhana.

Pichai menegaskan bahwa model AI terbaru Google, Gemini 2.0 Flash, tetap menjadi yang paling efisien dibandingkan dengan model DeepSeek v3 dan R1. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi AI China, persaingan di industri ini diprediksi akan semakin ketat.

By Bara

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *